Wisma Gadjah Mada is located in Wreksa Street, built in 1919 by Mr.
Dezentje. Local residents calls it Loji Cengger because of the roof shape that looks
like a comb, a soft bone that grows on a chicken's head. The roof is an
adaptation of the Minangkabau roof called baganjong. Loji itself literally
means large buildings or office buildings and the people of Kaliurang in the
past referred the Dutch colonial buildings as lodges (Loji). This building is
where the Belgian delegation stayed during the Kaliurang Agreements. During the
Second Military Aggression, it was used as the headquarters of the Indonesian
army. In 1954, this building was requested by dr. Sardjito to Sultan
Hamengkubuwono IX for a treatment. Starting in 1965, this building was used to
receive Gadjah Mada University guests. Currently the building is owned by
Gadjah Mada University and is rented out to the public.
The architectural style of the Dutch East Indies is found in the walls,
the bearing wall structures from brick. Characteristics of tropical adaptation
can be seen from the shape of the roof, which is an adaptation of the
Minangkabau roof, and the outer walls that are covered with river stone.
_____
Wisma
Gadjah Mada terletak di Jalan Wreksa dibangun tahun 1919 oleh Tuan Dezentje.
Oleh warga sekitar dijuluki Loji Cengger karena bentuk atapnya yang menyerupai
jengger, yaitu balung yang tumbuh di kepala ayam. Atapnya merupakan adaptasi
dari atap Minangkabau yang disebut baganjong. Loji sendiri secara harafiah
berarti bangunan-bangunan besar atau gedung kantor dan masyarakat Kaliurang
pada zaman dahulu menyebut bangunan-bangunan kolonial milik Belanda sebagai
loji. Bangunan ini merupakan tempat menginap delegasi Belgia saat Perundingan
Kaliurang. Saat Agresi Militer II, digunakan sebagai markas tentara Indonesia.
Tahun 1954, bangunan ini diminta oleh dr. Sardjito kepada Sultan Hamengkubuwono
IX untuk dirawat. Mulai tahun 1965, bangunan ini digunakan untuk menerima
tamu-tamu UGM. Saat ini
bangunan dimiliki Universitas Gadjah Mada dan disewakan untuk umum.
Gaya arsitektur Hindia Belanda ditemukan dalam
dindingnya yang berstruktur bearing wall dengan bahan bata. Ciri adaptasi
tropis terlihat dari bentuk atapnya, yang merupakan adaptasi dari atap
Minangkabau, dan dinding bagian luar yang dilapisi oleh batu kali.
_____