Berjudul “Sand Run Through Your Hand, Flow with the Water”, video Dito Yuwono meneliti industri penambangan pasir dan hubungan antara manusia dan non-manusia melalui perspektif ekologis dalam konteks lokal Gunung Merapi. Pertanyaan tersebut berakar pada kepercayaan penduduk setempat bahwa benda-benda yang berasal dari gunung berapi dianggap sebagai materi leluhur yang dihuni oleh makhluk halus. Di sinilah ide-ide kepercayaan lokal dan dampak ekologis terjalin.
Video tersebut
mengikuti langkah-langkah makhluk halus terlantar yang diambil dari Gunung
Merapi bersama dengan material yang berubah bentuk dan diangkut ke berbagai
kota untuk membangun infrastruktur modern.
Penelitian
berkelanjutan ini melihat tiga jenis penambangan pasir yang berbeda, dari yang
tradisional menggunakan tangan kosong hingga yang eksploitatif dan menggunakan
eskavator. Sebagai kegiatan ekstraktif
yang berakar pada gagasan kolonial, industri penambangan pasir besar-besaran
beroperasi secara kontras dengan kearifan lokal yang beredar dari generasi ke
generasi. Keberadaan eskavator di lokasi
mengubah gagasan pengambilan pasir secukupnya seperti yang dipraktekkan
penambang tradisional dan menjadikan kegiatan penambangan pasir lebih
ekstraktif.
Ekstraksi industri
yang terus-menerus tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga mengikis
relevansi kearifan lokal dalam praktik sehari-hari. Video tersebut dibuat pada saat puncak
pembangunan infrastruktur besar-besaran pemerintah-- mulai dari pembangunan
bandara internasional, jalan raya, dan perencanaan ibu kota baru; yang
menyebabkan permintaan bahan bangunan meningkat.
(Sebuah Kerajaan,Gunung Berapi Raksasa Berbentuk Jamur, 2022 (instalasi foto) - info dapat
ditemukan di pameran putaran pertama.
_____
Titled “Sand Run Through Your Hand, Flow with the Water”, Dito Yuwono's video scrutinizes the sand mining industry and the human-nonhuman relationship through the ecological perspectives within the local context of Mt. Merapi.
The questions are
rooted in the locals' belief that things that come from the volcano are
considered ancestral material inhabited by spirits. This is where ideas of
local beliefs and ecological impact intertwined.
The video follows the
steps of a displaced spirit that is taken from Mount Merapi along with the
ancestral materials that are being reshaped and transported to different cities
and being used to build modern infrastructures.
This research is
ongoing and looking into three different types of sand mining, from the
traditional one that uses bare hands to the exploitative one that uses
excavators. As an extractive activity rooted on the idea of coloniality, the
massive sand mining industry operates in contrast to the local wisdom that was
circulated throughout different generations. The existence of the excavators in
the site changed the idea of taking the sand moderately as it was said in the
local wisdom to an extractive sand mining activity.
The persistent and
continuous extraction of the industry is not only damaging the environment but
also eroding the relevance of local wisdom in daily practice. The video was
made during the height of the government's massive development of
infrastructure-- from international airports, highways, and a planning for a
new capital city, causing demand for building materials to rise.
“A Kingdom, GiantMushroom-Shaped Volcano”, 2022 (photo installation) -- work info is
available at cycle 1 exhibition.