Dalam risetnya, Jompet
belajar memahami perasaan cemas yang secara konstan berdiam dalam diri setiap
orang yang tinggal di lereng Merapi yang merupakan salah satu gunung berapi
paling aktif di dunia. Bagaimanapun, kecemasan tersebut sepertinya telah mengasah
kepekaan pada tanda-tanda alam dan pertanda lain yang berkaitan dengan perilaku
Merapi.
Selain tanda-tanda
alam, dua tanda yang paling sering diceritakan adalah tanda berupa mimpi
(sanepo) dan suara bisikan (gaib) saat berada di alam. Dua hal tersebut
kemudian menjadi sebuah sistem pengetahuan atas perilaku Merapi yang tidak
mudah dipahami dengan nalar-nalar kebanyakan.
Karya videonya
berjudul "Kaliurang Nocturne" menampilkan lanskap dan suasana
Kaliurang di antara tengah malam hingga pukul 3 pagi yang dipercaya merupakan
saat ketika mimpi paling memiliki makna. Bersama dengan lanskap tersebut, ia
menampilkan beberapa kisah warga atas mimpi yang mereka alami di saat Merapi
sedang aktif.
Di area hutan bambu
tak jauh dari karya pertama, sebuah instalasi suara yang imersif dirancang
untuk dialami dalam kesunyian dan memberikan pengalaman tubuh yang nyata atas
pengalaman berhadapan dengan suara bisikan. Bahkan ketika bisikan tersebut
memberikan petunjuk keselamatan, pengalaman berhadapan dengan bisikan tersebut
pun dapat menimbulkan perasaan cemas yang lain.
_____
In his research, Jompet learned about the feelings of fear and anxiety that constantly reside within everyone who lives under the slopes of Mt.Merapi as one of the most dangerous volcanoes in the world. However, this anxiety seems to have sharpened people’s sensitivity to natural signs and other signs related to Mt.Merapi's behavior.
In addition to natural
signs, the two signs that are most often told are those in the form of dreams
(known as 'sanepo') and whispers (known as 'ghaib'). These two things then
become a system of knowledge on Merapi's behavior that is presence although not
easily understood by most common senses.
His "Kaliurang
Nocturnal" video work (slide 8-10) shows the landscape and atmosphere of
Kaliurang between midnight to 3 am which is believed to be the time when dreams
are loaded with the most meaning. Together with the landscape, he presented several
stories of residents about the dreams they started to have when Mt.Merapi
activity level rose.
In a bamboo forest area near the first work, an immersive sound installation (slide 1-7) is designed to be experienced in silence and to provide a real phenomenological experience of dealing with whispers. Even when the prompting provides safety clues, the experience of dealing with the whispers can also cause anxiety in its own way.