Di area hutan, konon
terdapat hewan-hewan liar yang terkadang bisa kita dengar suaranya, namun tidak
bisa dilihat wujudnya. Terkadang, ada juga beberapa yang sekilas lewat.
Hewan-hewan ini (misalnya capung atau kupu-kupu kuning), kerap menjadi
barometer kebersihan air dan udara di sekitar kita. Dari percakapan bersama
warga, konon katanya kupu-kupu kuning sudah tidak sebanyak dulu lagi.
Hewan-hewan liar
lainnya seperti elang jawa, babi hutan, rusa, dan macan kumbang pun menjadi
hampir seperti mitos: ada yang bersaksi pernah melihatnya namun banyak yang
tidak pernah bertemu sama sekali. Jika terlihat, hewan-hewan ini umumnya
menjadi penanda datangnya mara bahaya. Jika mereka turun ke pemukiman warga,
umumnya hal tersebut menjadi penanda bahwa erupsi gunung Merapi sudah dekat.
Karya Maryanto
mengajak kita untuk memperhatikan lumut-lumut sepanjang jalan. Menggunakan
teknik melukisnya yang spesifik dengan menggores untuk mengurangi warna, Maryanto membuat gambar yang tersebar di 10
titik lokasi untuk ditemukan sepanjang rute perjalanan. Di beberapa titik,
Maryanto sempat melihat hewan-hewan yang kemudian digambarnya (kupu-kupu,
kelabang, dan capung). Di titik lain, ia mendengar suaranya (burung elang,
burung pelatuk, dan burung gagak). Sementara sisanya merupakan gambar hewan
yang konon melalui penuturan warga, ada di hutan sekitar sini. Karya ini
mengajak kita untuk memperhatikan sekeliling kita dengan lebih jeli dan
memperhatikan segala permukaan berlumut: dinding hutan, bebatuan, pepohonan,
pohon tua yang mati, dan lantai hutan yang kita pijak. Karya ini akan tetap
berada di hutan hingga alam kembali mengambil alih.
_____
Anecdotal evidence stated that there are wild animals in this forest. As we walk along the path, we can sometimes hear the voice without seeing the animal. Sometimes, there are those that are fleeting. These animals (such as dragonflies or yellow butterflies), are considered as a barometer of the cleanliness of the water and purity of the air around us. It concerns the residents that there are not as many yellow butterflies as it was before.
Other wild animals
such as the Javan eagle, wild boar, deer, and Javanese panthers have become
almost mythical: some testify to having seen them but many have never
encountered them at all. If seen, these
animals are generally a sign of an approaching danger. If they ever leave their den and approach the
residential areas, it is generally a sign and a traditional warning system that
the eruption of Mount Merapi is near.
Maryanto's work
invites us to play a treasure hunt game and pays attention to the mosses along
the way. Using a particular technique of scratching and reducing color that he
use in his paintings, there are at least 10 points where Maryanto's drawings of
animals are scattered to be found along the route. At some point, Maryanto witnessed the animals
which he then drew (butterflies, centipedes, and dragonflies). At another point, he heard the voice (eagle,
woodpecker, and crow). While the rest are pictures of animals living in the
Merapi’s forest through the anecdotal evidence of the local residents. This
playful work invites us to pay closer attention to our surroundings and to pay
attention to all mossy surfaces: forest walls, rocks, trees, old dead trees,
and the forest floor we walk on. The work will stay, until eventually nature
will take over.